Powered By Blogger

Senin, 21 November 2011

A BIG DISASTER IN MY WORLD


 Assalamu'alaikum wr.wb,, Artikel berikut ini mungkin kurang menarik, tapi cukup untuk menambah pengetahuan kita. Bagi para calon teroris, artikel ini akan sangat menarik karena berhubungan dg ledakan. Jadi, siapkan kopi sebagai teman anda ketika membaca artikel ini. SELAMAT MENIKMATI =



Ledakan di  Tunguska
Salah satu ledakan terkenal di abad ke-20 terjadi pada tanggal 30 Juni 1908 jam 07:14. Pada saat itu, sesuatu meledak dengan kekuatan yang sangat besar di atas sungai Tunguska di Siberia, Rusia.
Gelombang kejut yang dihasilkan, meratakan pohon-pohon hutan seluas 2.000 km persegi dan melemparkannya sejauh puluhan kilometer.
Ledakan, yang diperkirakan setara dengan ledakan sekitar 15 megaton TNT, di duga disebabkan oleh meledak nya meteor beberapa puluh meter di udara, tetapi pendapat tersebut belum spenuhnya di terima karena di perkirakan ada sumber lain, misalnya gas metana dari dalam tanah dan sejauh ini masih dalam penyelidikan.



Tsar Bomba
Ledakan terbesar sepanjang masa yang merupakan buatan manusia adalah ledakan bom hydrogen Tsar Bomba pada bulan Oktober tahun 1961. Uni Soviet meledakkan senjata tersebut di kepuluan Novaya Zemlya di lepas pantai utara Rusia dengan kilatan cahaya yang terlihat hingga jarak 1000 km, dan memecahkan kaca-kaca jendela yang berada 900 km dari pusat ledakan, sedangkan awan jamur naik 64 kilometer di atas tanah.
Bom tersebut pada awalnya di rancang untuk menghasilkan ledakan sebesar 100 megaton TNT, namun kemudian di rancang ulang untuk mengurangi jumlah paparan radioaktif. Dan bom yang di ledakkan tersebut di perkirakan   menghasilkan ledakan 57 megaton TNT atau hampir empat kali lebih destruktif daripada ledakan Tunguska. Menurut saksi mata, tanah pada lokasi bekas percobaan berubah menjadi sangat rata, bersih dan licin seperti arena skating.

Gunung Pinatubo
Terletak di Pulau Luzon, Filipina. Gunung ini meletus pada tahun 1991, lebih dari 490 tahun setelah aktivitas erupsi yang terakhir kali terlihat. Ini merupakan letusan terbesar kedua di abad ke-20.
Prediksi atas letusan ini berhasil sehingga puluhan ribu orang mengungsi dan menyelamatkan banyak jiwa. Tetapi daerah sekitar gunung tersebut hancur karena aliran piroklastik, abu dan lahar.


Gunung Krakatau

Salah letusan/ledakan terbesar dan terkenal dalam sejarah, terjadi di negara kita Indonesia, yaitu letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, di selat sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.
Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883 dengan empat kali letusan, den suara letusan terdengar hingga jarak 4.000 km. Letusan gunung ini, menimbulkan korban jiwa puluhan ribu jumlahnya, bahkan hampir menghancurkan gunung itu sendiri. Serangkaian aktivitas letusan di gunung ini, telah kembali membentuk badan gunung.
Letusan gunung Krakatau tercatat berada pada peringkat 6 VEI (Vocanic Explosivity Index) atau setara dengan kekuatan ledak 200 megaton TNT yang berarti tiga kali lebih kuat dibanding ledakan Tsar Bomba. VEI terdiri dari 9 peringkat, dengan 0 (nol) sebagai paling lemah dan 8 yang paling kuat. Setiap selisih satu angka ke atas berarti peningkatan 10 kalilipat efek ledakkan.



Gunung Tambora
Satu lagi letusan yang sangat dahsyat dari gunung di Indonesia tepatnya di Pulau Sumbawa, tercatat di peringkat 7 VEI atau 10 kali lebih kuat dari Krakatau dan hanya dalam sekali letusan.
Gunung Tambora mulai meningkat aktifitasnya sejak tahun 1812 dan puncaknya, meletus dengan dahsyat pada April 1815. Letusan dahsyat Gunung Tambora ini, melemparkan debu dan abu dalam jumlah besar ke atmosfir, mengakibatkan penurunan temperatur global karena sinar matahari terhalang oleh debu vulkanik selama berbulan-bulan. Bahkan di Eropa, selama tahun 1816 dikenal sebagai tahun tanpa musim panas.
Gunung Tambora hilang dalam ingatan manusia selama hampir 160 tahun, dan kembali masuk dalam pikiran manusia ketika para ilmuwan mencari korelasi antara gunung berapi dan perubahan iklim. Lapisan abu vulkanik hasil letusan Gunung Tambora tersimpan dalam inti es yang di temukan di Greenland.


Danau Taupo
Danau Taupo di Selandia Baru saat ini, merupakan danau yang tenang, sumber lobster air tawar dan lokasi wisata.  Tetapi 26.500 tahun yang lalu, wilayah ini adalah lokasi letusan besar akibat aktivitas vulkanik yang sanggup mengirim abu dan batu ke North Island sampai mencapai ketebalan 200 meter. Danau Taupo saat ini menghuni kawah bekas Gunung Oruanui yang meletus, seperti halnya danau Toba di Sumatera Utara.
Letusan Gunung Oruanui adalah peristiwa vulkanik yang mencetak angka 8 pada VEI dan berarti 10 kali lebih besar dari Tambora, dan 100 kali lebih besar dari Krakatau. Seperti letusan besar lainnya, letusan Gunung Oruanui juga membawa dampak pada lingkungan, diperkirakan burung raksasa khas Selandia Baru musnah akibat letusan.


Danau Toba
Danau Toba di yakini oleh para ilmuwan berada pada sebuah kawah (kaldera) dari sebuah bekas gunung yang masuk dalam golongan “supervulcano”. Gunung tempat danau Toba berada saat ini, kira-kira 70.000 tahun lalu telah melemparkan materi dalam jumlah sangat besar: 2.800 km kubik batu panas, abu dan debu. Diyakini pula, debu yang dikirim ke atmosfer menghalangi sinar matahari untuk waktu yang lama, mengakibatkan kepunahan beberapa spesies yang ada di bumi karena perubahan iklim.




Yellowstone
Pemandangan yang indah Taman Nasional Yellowstone, menyimpan monster rakasa di bawahnya. Asap yang keluar dari beberapa bagian taman, merupakan asap dari batuan yang mencair akibat aktivitas vulkanik di perut bumi, dan di yakini Yellowstone saat ini juga terbentuk oleh “supervulcano” seperti halnya danau Toba.
Hotspot Yellowstone diperkirakan telah mengalami letusan sebanyak tiga kali dalam beberapa juta tahun terakhir. Letusan yang terjadi pada 2.100.000 tahun lalu, yang hampir sama besar dengan letusan Toba dan membentuk kawah Island Park. Sebuah letusan supervulcano yang lebih kecil sekitar 1,3 juta tahun yang lalu membentuk kawah Henry Fork dan letusan terakhir sekitar 640.000 tahun yang lalu membentuk kawah Yellowstone saat ini.Yellowstone sendiri masih menyimpan misteri bagi ilmuwan, akankah terulang kembali letusan supevolcano di masa yang akan datang?




La Garita
Mungkin letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah adalah letusan La Garita, menghamburkan material dalam jumlah sangat besar 5.000 km kubik sekitar 27 juta tahun yang lalu.
Sebuah daerah yang luas hancur, dan batuan vulanik hasil letusan banyak terdapat di Colorado. La Garita sendiri di yakini telah mati saat ini.


Chicxulub
Di bawah kota Chicxulub di semenanjung Yucatán, Mexico, terkubur sediment berumur 65 juta tahun yang merupakan sebuah kawah seluas 180 km.
Kawah tersebut di hasilkan oleh ledakan berkekuatan sekitar 100.000.000 megaton akibat tabrakan antara bumi dan asteroid dengan luas sekitar 10 km pada 65 juta tahun yang lalu. Kebanyakan palaeontolog meyakini peristiwa tersebut yang bertanggung jawab atas kepunahan dinosaurus.



The big splash
Menurut para ilmuwan, bencana besar yang melanda planet bumi terjadi ketika bumi masih berusia muda, sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Pada saat itu, tata surya baru saja terbentuk dan permukaan bumi masih dalam proses pendinginan dari keadaan awal yang cair.
Ketika itu, datanglah sebuah planet disebut Theia yang berukuran sepersepuluh bumi. Planet Theia menabrak bumi tidak secepat asteroid yang menghantam Chixulub, mungkin karena kemiringan sudut hantaman dari planet tersebut lebih besar. Namun hantaman tersebut menghamburkan debu dan material, inti besi Planet Theia terbenam kedalam bumi sedangkan banyak mantel dan kerak kedua planet tertiup ke angkasa. Material yang tertiup ke angkasa, dalam satu abad kemudian terbentuk menjadi sesuatu yang baru : BULAN.
Aneh dan terdengar lucu bukan? Tapi itulah yang di yakini para ilmuwan, walupun tidak semua ilmuwan setuju dengan teori tersebut. Perbandingan antara BULAN dan batuan luar angkasa mendukung teori tabrakan raksasa ini, walupun tetap tidak bisa di pahami dan di terima oleh orang kebanyakan.



Ledakan di masa depan

Enam supervolcano telah diidentifikasi: Taupo, Toba dan Yellowstone, ditambah dengan kaldera Valles di New Mexico, Long Valley di California dan Kaldera Aira di teluk Kagoshima, Jepang. Kita tidak tahu pasti kapan mereka akan meletus lagi atau mungkinkah mereka akan meletus lagi. Mungkin saja mereka telah tertidur selamanya, atau bisa juga mereka sedang menyusun kekuatan untuk kembali beraksi.
Seperti pada masa lalu, ledakan akan muncul juga dari luar planet ini. Komet dan asteroid jumlahnya tak terhitung di seluruh angkasa luas, beberapa komet dan asteroid mungkin telah dikenal oleh manusia dan di pastikan tidak akan mengganggu masuk ke orbit bumi. Tetapi entah berapa banyak yang tidak diketahui manusia, mungkin beberapa diantara mereka suatu saat nanti akan mampir ke bumi tapi entah kapan.
Sampai saat ini hanya ada dua objek angkasa luar yang telah di prediksi akan menghampiri bumi, entah akan menghantam atau hanya melintas sangat dekat dengan bumi. Kemungkinan hal itu terjadi nanti di tahun 2048 dan 2880, masih sangat lama memang. Mungkin manusia masih bisa bersiap untuk merealisasikan kisah heroik Bruce Willis dalam film Armagedon.
Tetapi tanpa disadari, manusia telah menimbun petaka buat dirinya sendiri dengan membuat ribuan bom atom. Jika para penguasa senjata pemusnah massal tidak dapat mengendalikan diri dan tergerak untuk menekan tombol pemicu, tidak usah tunggu lama untuk menikmati ledakan dahsyat berikutnya.